Dropshipper dan Reseller Artinya serta Perbedaannya

Informasi
September 26, 2020
Artikel AXL Keyword 38 Cover - 26 Sep 2020

            Bagi Anda yang sering berbelanja, terutama berbelanja online, mungkin Anda sering mendengar istilah dropshipper dan reseller karena setiap berbelanja selalu ada opsi khusus untuk dropshipper dan reseller. Sekilas, keduanya tampak sama karena menjual kembali barang atau produk yang disediakan oleh supplier atau distributor. Namun, sebenarnya terdapat perbedaan antara dropshipper dan reseller.

            Sebenarnya, yang menjadi pembeda antara dropshipper dan reseller adalah cara-cara dalam menjual barang ke konsumen. Cara-cara apa saja kah yang menjadi pembeda antara dropshipper dan reseller? Yuk, simak dan cari tahu dengan membaca penjelasan di bawah ini.

Dropshipper dan Reseller Artinya

Sebelum mengetahui perbedaan reseller dan dropshipper, Anda perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan dropshipper dan reseller agar tidak salah kaprah. Dropshipper dan reseller artinya berdagang tanpa harus memproduksi barang sendiri. Dropshipper dan reseller memiliki supplier yang fungsinya memasok barang yang akan dijual ke pasar/konsumen.

Dropshipper artinya menjual dan menawarkan barang ke konsumen terlebih dahulu tanpa harus membeli dan menyimpan stok barang. Ketika berhasil mendapatkan order, dropshipper akan meneruskannya ke supplier atau distributor, kemudian supplier dan distributor akan mengirimkan barang yang telah dipesan ke konsumen. Jadi, dropshipper tidak menyimpan stok barang dan tidak melakukan proses packing.

Sedangkan, reseller artinya menjual dan menawarkan barang ke konsumen setelah membeli dan mendapatkan stok barang dengan jumlah tertentu dari supplier atau distributor. Meskipun cara kerjanya sama, yaitu berdagang tanpa memproduksi barang sendiri, namun dapat terlihat dengan jelas perbedaannya bahwa reseller membeli dan menyimpan stok barang dari supplier terlebih dahulu, kemudian menjualnya kepada customer.

Perbedaan Dropshipper dan Reseller

Selain cara kerjanya yang berbeda, perbedaan dropshipper dan reseller lainnya terletak pada modal awal. Dropshipper tidak perlu mengeluarkan modal untuk membeli produk. Cukup modal kuota internet dan informasi, penjualan sudah dapat berjalan.

Sedangkan, reseller artinya wajib mengeluarkan modal awal terlebih dahulu, baik sedikit maupun banyak karena reseller harus membeli dan menyimpan stok barang yang akan dijual terlebih dahulu. Besar kecilnya modal menentukan jumlah stok barang yang akan didapatkan. Selain modal uang, modal lainnya untuk menjadi reseller adalah kuota internet dan informasi.

Kelebihan serta Kekurangan Dropshipper dan Reseller

Terdapat kelebihan serta kekurangan dari dropshipper dan reseller yang telah dirangkum pada penjelasan di bawah ini.

Kelebihan Dropshipper:

  • Minim modal, tidak perlu mengeluarkan uang untuk barang sebagai modal awal.
  • Praktis dan mudah.
  • Hemat waktu dan tenaga.

Kekurangan Dropshipper:

  • Supplier tidak selamanya menyediakan barang. Jika habis, dropshipper harus menolak pesanan customer.
  • Sangat bergantung pada supplier. Jika barang kosong, mau tidak mau harus berhenti berdagang sementara waktu.

Kelebihan Reseller:

  • Hemat waktu dan tenaga.
  • Bebas dalam menentukan harga jual.
  • Tidak selalu bergantung pada supplier karena sudah menyediakan stok barang.

Kekurangan Reseller:

  • Perlu mengeluarkan uang untuk membeli produk dan menyediakan stok barang.
  • Jika terlalu banyak stok dan tidak laku, maka akan rugi.

Jadi, Lebih Menguntungkan Dropshipper atau Reseller?

Setelah melihat kelebihan dan kekurangan masing-masing, maka yang lebih menguntungkan adalah reseller. Kenapa? Ini karena reseller artinya menyediakan dahulu stok sebelum menjual, maka reseller artinya bisa mendapatkan harga barang yang akan dijual dengan murah, kemudian menaikkan harga sesuai dengan kemauan. Selisih harga jual dan harga beli tersebut yang menjadi keuntungan bagi reseller.

Sedangkan, dropshipper sulit untuk mendapatkan untung sebesar reseller, apalagi jika order yang didapatkan sedikit. Hal ini karena rumus dropshipper adalah banyaknya produk yang terjual berbanding lurus dengan pemasukan yang akan didapatkan.

            Jika Anda tertarik untuk mulai menjadi reseller, Anda dapat memilih brand yang sudah diketahui masyarakat luas, salah satunya adalah AXL Parfume. Selain menjual produk yang selalu dibutuhkan masyarakat sehari-hari, seperti deodorant, parfum, dan sabun, AXL sudah sangat terpercaya dan memiliki jaringan customer yang luas. Hanya dengan mengisi form di sini, Anda sudah dapat bergabung menjadi reseller AXL Parfume.